Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali membuat heboh. Para wakil rakyat mengalokasikan anggaran lebih dari Rp. 59 miliar, yang salah satunya digunakan untuk mengganti tirai di rumah dinas anggota. Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI telah menetapkan alokasi. Kompleks parlemen Senayan di Jakarta akan mendapatkan anggaran lebih dari Rp. 59 miliar untuk mengganti tirai di rumah-rumah resmi anggota dewan dan mengaspal baru di kompleks parlemen tersebut .
Tirai di rumah dinas anggota dewan di lingkungan Kalibata, Jakarta Selatan, diganti total Rp 48,7 miliar dari jumlah keseluruhan. Selanjutnya, Rp11 miliar dialokasikan untuk pembangunan aspal baru di kompleks legislatif.
Hingga saat ini, proyek yang pengadaannya melalui APBN tersebut masih dalam tahap administrasi, kualifikasi, teknis, dan evaluasi harga dari prosedur pengadaan. 49 tawaran sebuah proyek untuk membeli tirai baru untuk tempat tinggal memiliki waktu hingga 11 April untuk mencapai tahap penandatanganan, setelah itu mereka akan dieliminasi. Anggaran sebesar Rp 11 miliar juga telah dialokasikan DPR untuk pelapisan ulang jalan aspal di sekitar kompleks legislatif.
Sesuai informasi yang tersedia di situs Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa LKPP, Senin (28/3), paket tersebut bertajuk Pelapisan Aspal Hotmix untuk Kawasan Kompleks DPR RI dengan nomor RUP 35120066, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk 2022 itu diperpanjang pada 25 Maret, dan prosesnya sekarang dalam tahap pemilihan pemasok, dengan implementasi kontrak dijadwalkan pada 20 April 2022. Penggunaan produk dan layanan masing-masing dimulai pada bulan April dan akan selesai pada bulan Desember 2022.
Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR, membenarkan kedua proyek tersebut. Soal gorden, Dasco menyatakan konsep itu ditawarkan ke Sekjen DPR oleh seorang anggota dewan.
Namun, dia mengklaim partai politiknya tidak mengintervensi hal-hal teknis yang relevan dengan komoditas, seperti besaran anggaran atau spesifikasi barang. Dijelaskannya, usulan itu dilontarkan karena gorden di rumah dinas anggota dewan Kalibata itu belum diganti sejak tahun lalu.
“Ya lihat-lihat saja di sekitar rumah, ada beberapa gorden yang tidak ada. Tapi untuk spek dan lain-lain, kami tidak ikut campur,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen.
Sementara itu, terkait penggantian aspal di Kompleks Parlemen, Dasco mengatakan hal itu dilakukan karena pihaknya akan menerima kunjungan parlemen dari 40 negara pada Juli mendatang. Karena itu, dia tidak ingin kondisi jalan di gedung parlemen menimbulkan citra buruk bagi para tamu pagi. “Tentu kami tidak ingin ini berdampak buruk pada parlemen kami,” katanya.
Sementara itu berbagai komentar masyarakat pun muncul tirai anggaran untuk DPR ini dipertegas oleh publik karena dinilai DPR tidak merasakan krisis di tengah krisis ekonomi dengan meningkatnya harga pangan dan hilangnya bahan pokok penting dari pasar.
Masyarakat merasa sangat kecewa dana besar itu hanya digunakan untuk perbaikan gorden di masa wabah COVID-19 sedangkan banyak orang yang membutuhkan bantuan karena dampak Covid-19. Seharusnya dana tersebut bisa digunakan untuk membantu perekonomian masyarakat pada masa krisis ekonomi saat ini.
Credit : Iqbal Maulana ( Mahasiswa Universitas Syiah Kuala )